Details

Added by on 2015-10-26

Waktu terlalu sempit untuk mengurai seluruh materi kajian yang syarat akan kisah mulia. Kisah-kisah para sahabat rodhiyallahu ‘anhum yang mempunyai pribadi-pribadi besar, dan selalu “bergegas dalam beramal sholih” memberikan suri tauladan yang nyata bagi kita.

Lihatlah bagaimana keberanian Hudzaifah bin al-Yaman rodhiyallahu ‘anhu ketika ditunjuk sebagai mata mata saat perang ahzab. Perang Ahzab yang kala itu, kaum muslimin dikepung oleh ribuan kaum musyrikin dan ditengah tengah badai hawa dingin selama berhari hari. Tetapi ketika panggilan untuk bersegera dalam beramal sholih, tidak ada sedikit ketakutanpun yang muncul dari Hudzaifah bin al-Yaman rodhiyallahu ‘anhu.

Atau kita bisa bercermin dari dicabutnya rasa takut seorang sahabat mulia yang bernama Abdullah bin ‘Atiq. Dengan keterbatasan pengelihatan, Abdullah bin ‘Atiq berhasil membunuh pembesar yahudi yang berlindung dibalik benteng yang besar dan penuh penjagaan.

Mereka Rodhiyallahu ‘anhum seolah-olah bersepakat pada satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dalam kitab Sunan beliau no. 2228.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

بادروا بالأعمال سبعا هل تنتظرون إلا فقرا منسيا أو غنى مطغيا أو مرضا مفسدا أو هرما مفندا أو موتا مجهزا أو الدجال فشر غائب ينتظر أو الساعة فالساعة أدهى و أمر

Artinya: “Bersegeralah kalian beramal shalih sebelum datangnya 7 hal, tidaklah kalian menunggu selain kefakiran yang membuat lupa, kekayaan yang melampaui batas, penyakit yang merusak, masa tua yang melemahkan, kematian yang menyergap tiba-tiba, menunggu dajjal padahal ia adalah seburuk-buruknya yang ditunggu, atau menunggu datangnya kiamat padahal kiamat adalah sesuatu yang sangat berat dan menakutkan.”

Comments are closed.