Details

Added by on 2015-09-28

Faidah kajian ustadz Ahmad Zainudin, Lc hafizhahullah “Pasti Selamat di Akhirat” Masjid Nidaul Fithrah, sidoarjo (30 syawwal 1436H)

Hadits Imam Ahmad Bin Hanbal Nomor 20

Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] dia berkata; telah mengabarkan kepada kami [Syu’aib] dari [Az Zuhri] dia berkata; telah mengabarkan kepadaku [seorang lelaki ahli fikih dari kaum Anshar], bahwa dia mendengar [Utsman Bin ‘Affan] bercerita; bahwa ada beberapa sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersedih hati ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam wafat, sehingga hampir hampir sebagian dari mereka menjadi was-was, Utsman berkata;

“Dan aku termasuk dari mereka, ketika aku sedang duduk di bawah bayangan salah satu tembok, lewatlah Umar dihadapanku kemudian mengucapkan salam kepadaku, akan tetapi aku tidak merasa kalau dia lewat dan memberi salam, maka diapun berlalu hingga menemui Abu Bakar, kemudian dia berkata kepadanya;

“Ada sesuatu yang akan mengejutkanmu, sesungguhnya aku lewat di hadapan Utsman dan memberi salam kepadanya, akan tetapi dia tidak menjawab salamku.”

Maka pada masa pemerintahan Abu Bakar datanglah Umar dan Abu Bakar dan keduanya mengucapkan salam kepadaku, kemudian Abu Bakar berkata;

“Saudaramu Umar telah datang kepadaku dan mengatakan bahwa dia lewat dihadapanmu kemudian mengucapkan salam, akan tetapi kamu tidak menjawabnya, maka apa yang menyebabkan kamu melakukan demikian?” dia berkata, aku menjawab; “Aku tidak melakukannya”. Maka Umar berkata; “Ya, demi Allah, kamu telah melakukannya, akan tetapi itu karena kesombongan kalian wahai bani Umayyah.” Dia berkata, aku menjawab; “demi Allah, aku tidak pernah merasa jika kamu lewat dan memberi salam kepadaku, ” Abu Bakar berkata; “Utsman benar, sungguh kamu telah disibukkan suatu urusan darinya, ” maka aku berkata; “ya” Umar bertanya; “urusan apakah itu?” maka Utsman berkata;

“Allah mewafatkan Nabinya shallallahu ‘alaihi wasallam sebelum kita menanyakannya tentang keselamatan urusan ini, ” Abu Bakar berkata; “aku telah menanyakannya tentang urusan itu, ” dia berkata; maka aku berdiri mendekatinya dan berkata kepadanya “demi ayah dan ibuku engkau lebih berhak terhadapnya, ” [Abu Bakar] berkata; aku bertanya; wahai Rasulullah bagaimana keselamatan urusan ini? maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“barangsiapa menerima sebuah kalimat dariku yang pernah aku tawarkan kepada pamanku kemudian dia mengembalikannya kepadaku, maka kalimat itu menjadi keselamatan baginya.”

Faedah yang didapat :
1. Para sahabat selalu melaksanakan amalan amalan yang sunnah (diajarkan rosulullah), walaupun hanya mengucapkan salam. Berbeda dengan kebanyakan orang sekarang ini. Sehingga ada yang mengatakan :

“Mereka (para sahabat radhiyallahu anhu) mengerjakan SUNNAH karena itu SUNNAH (yang diajarkan Rosulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam) dan kebanyakan orang saat ini mengabaikan SUNNAH karena itu SUNNAH (tidak wajib).”

2. Para sahabat senantiasa selalu berpikir bagaimana akan selamat dari sulitnya kehidupan akhirat. Sahabat Utsman rodiyallahu ‘anhu dikala sendirian menyesal mengapa dia tidak bertanya kiat sukses selamat dari kehidupan akhirat ketika Rosulullah masih hidup.

3. Sifat Hikmah yang ditunjukkan oleh sahabat abu bakar rodiyallahu ‘anhu ketika menengahi perselisihan antara kedua sahabatnya yang dia cintai.

Allahu A’lam

Al Faqir Ilallah, Abu Sa’id

Comments are closed.